Seperti putri duyung di dongeng itu, kelak aku akan menjadi buih dan membawa mati semua rahasia hatiku. Sebut aku pesimis, tapi sudah terlalu lama aku menunggu saat yang tepat untuk kebenaran itu. Dan selama itu aku melihat bagaimana benih-benih perasaanmu kepadanya pelan-pelan tumbuh hingga menjadi bunga yang indah.
Aku mengingatmu, gadis berkeping dua. Di jalan menyusuri masa kecil. Senyum manis, cinta pertamaku.
Aku tak ingin menganggapnya sebagai cerita paling sia-sia. Anggap saja ini adalah lembar penutup catatan senja. Berpita manis seperti boneka berdasi yang terlukis di cangkir teh kita.