Katembong deuih tarekah nu ngarang pikeun ngagambarkeun kasang budaya nu kasebut rea rupana, paling copelna dina ambahan kahirupan masarakat Indonesia.
Kisah nyata tentang 13 (tiga belas) orang Pembantu Rumah Tangga dengan berbagai tingkah dan latar belakang persoalan hidup yang berbeda. Naif, membuat kepala menggeleng. Lucu, mengundang senyum dan gelak tawa. Menyentuh kadang tragis, membuat air mata menetes
Buku ini berisi tentang Fiksi Inggris karya Enid Blyton.
Dengan edisi-edisi baru ini, visi pujangga sangat terkenal ini akan menyentuh lebih banyak jiwa yang mencari ekspresi hati dan pikiran yang terdalam.
Ini hari ketiga Yasmin tak berpamitan pada bunda ketika akan berangkat sekolah, tak mendapat uang saku juga tak mendapat sambutan ketika pulang sekolah. Sepulang sekolah Yasmin mengurung diri di kamar.
Siapa yang mengirim surat-surat yang keji itu? Pasukan mau tahu berusaha menyelidikinya, walaupun dihalang-halangi Pak Goon si polisi desa.
Geng Pelung adalah Aditya, Ipal, dan Iwan. Mereka adalah trio yang tidak bisa dipisahkan. Dimana ada Ipal, disitu mesti ada Aditya dan Iwan.
Anak-anak itu sering berbuat ulah dan tingkah konyol. Entah berapa kali mereka kena hukuman. Sampai-sampai, Pak Tikno, wali kelas mereka, bosan memberi hukuman dan menganggap semua kejadian aneh pasti ulah mereka.
Pada masa sekolah musim panas ini si kembar Pat dan Isabel sudah duduk di kelas empat.
Berkali-kali Yasmin membuang tasnya yang penuh coretan tangan. Sudah dua jam ia duduk di depan meja belajarnya tanpa hasil. Pikirannya dipenuhi bagaimana caranya meminta maaf pada bunda.