Pada abad ke dua puluh di Korea, Najin Han, putri seorang kaligrafer, merindukan hak untuk menemukan pilihan atas nasib sendiri.
Yo, namaku Tony senjakala dan hidupku saat ini bagaikan sederetan mimpi buruk.
Ibrahim Fawal menuturkan kisah memilukan terusirnya sebuah bangsa dari tanah air yang telah ribuan tahun mereka diami.
Aku pernah belajar merelakanmu berkali-kali.
Seumur hidupnya Alif tidak pernah menginjak tanah di luar Minangkabau.