Hidup damai, sejahtera, bijak, cerdas, sukses, serta sehat merupakan dambaan dari setiap manusia. Suatu kehidupan ideal yang sesungguhnya tidak hanya dapat diwujudkan melalui pendidikan formal, namun melalui pendidikan otodidak yang diajarkan langsung oleh alam, perilaku binatang, serta buku kesehatan.
Majapahit penuh kemelut! Para rahmana, ksatria, dan pejabat-pejabat kerajaan mengalami krisis kepercayaan dari masyarakatnya. Ini tak lain karena tindak-tanduk mereka sendiri. Majapahit di ambang kehancuran. Api pemberontakan berkobar di mana-mana. Tak ada suri tauladan yang bisa diikuti. Krisis yang bukan main-main, sementara para petinggi kerajaan serta aparaturnya malah sibuk dengan urusanny…
Menyusul sukses Kisah Seribu Satu Malam Buku Pertama dan Kedua, kini Husain Haddawy-penerjemah sekaligus penyaji seni mendongeng Timur Tengah yang piawai-kembali hadir menyuguhkan kisah lanjutannya yang lebih mengikat
Menentang feodalisme, Haji Oemar Said Tjokroaminoto punya andil menempa para tokoh pergerakan nasional. Dialah guru politik serta induk semang Presiden Sukarno serta tokoh pergerakan lain, seperti Semaoen, Musso, Alimin, dan Kartosoewirjo.
Paru-paru merupakan organ tubuh yang menjadi tempat pertukaran udara melalui darah. Di dalam paru paru terdapat berjuta-juta kantung udara yang disebut alveoli
Rina, Diran, Anis, jeung Emod teh opat sobat nu sarakola di SMP 1001. Hiji mangsa, Diran manggih keretas ti gudang, eusina ukur berendrlan angka hiji jeung enol. Ngan tetela, eta angka teh nyimpen rasiah penting.
Carito ini kaya dengan berbagai petuah atau nasehat yang sebagian besar masih relevan buat masa ini. Dikisahkan, untuk melawan dunia orang, Si Rancak Di Labuah menggadaikan harta kaumnya tanpa sepengetahuan ibu dan kaumnya.
Kaba berbahasa Minangkabau ini menceritakan penderitaan sepasang anak manusia yang sangat miskin yaitu Mamak Si Hetong dan adiknya Si Rona Pinang dihina oleh Si Kasumbo Hampai yang kaya raya. Berkat rebab dan sluang Mamak Si Heontong, Kasumbo Hampai minggat meninggalkan rumah menemui Mamak Si Hetong.